proses pembuatan selai rumput laut dari jenis gracilaria verrucosa dan eucheuma spinosum

Selai merupakan bahan tambahan pangan yang biasa digunakan dengan roti. Umumnya, produk selai dipasaran mengandung bahan pengawet yang bisa terakumilasi didalam tubuh, sehingga dapat menjadi sumber penyakit bagi manusia. Maka dari itu, hadirlah suatu produk makanan yang dalam pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet dan aman bagi kesehatan manusia seperti dalam Selai Rumput Laut. Dalam penelitian ini, rumput laut yang digunakan yakni Gracilaria Verrucosa dan Eucheuma Spinosum.
Penelitian ini bertujuan mencari komposisi yang tepat dari campuran kedua rumput laut yang berbeda jenisnya, sehingga menghasilkan produk makanan yang bernilai ekonomis, higienis dan bergizi. Selain itu, tujuan dari pembuatan selai ini yakni untuk menganalisis parameter kualitas selai berdasarkan SNI.
Penelitian ini dilakukan dengan variasi penambahan pektin 0; 0,4; 0,6; 0,8 % (b/b), serta variasi campuran rumput laut 20:80; 40:60; 60,40; 80;20. Serta menambahkan gula (70 % b/b), air (10 % b/b) dan asam sitrat (0,25 % b/b). Parameter uji kualitas yang dilakukan meliputi kadar air, padatan terlarut dan cemaran mikroba.
Hasil penelitian menunjukkan perbandingan variasi yang baik berada pada perbandingan 60:40. Dengan kadar air 8,74 % dan padatan terlarut
10,93 % Hasil penelitian di laboratoium kesehatan Makassar menunjukkan selai ini tidak tercemar oleh logam dan mikroba. Dalam uji organoleptik, selai ini banyak diminati oleh konsumen dan dapat bertahan sampai 12 hari. Apabila dibandingkan dengan standar mutu selai dengan tanggapan responden yang telah diujikan, dapat dilihat bahwa selai rumput laut yang dibuat dapat memenuhi syarat yang ada dan bisa dipasarkan.

No comments

PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK

Powered by Blogger.